Kelarutan
Kelarutan yaitu
kemampuan suatu zat untuk dapat larut dalam suatu zat pelarut(homogen)
Mekanisme pelarutan
senyawa kimia ada dua yaitu:
Pemutusan ikatan, yaitu merupakan suatu proses dimana
terjadi tahap perpindahan suatu molekul dari zat telarut untuk dapat melewati
wujud uap harus dipecah ikatan antara molekul yang berdekatan. Tahap kedua
selanjutnya membentuk lubang dalam pelarut untuk menerima molekul zat terlarut
atau dengan kata lainnya adanya interaksi antara molekul denga pelarut. Tahap
ketiga, selanjutnya terjadi penutupan rongga dan kembali terjadi penurunan
energi potensial
Interaksi Ion-Dipol dan
dipol-Dipol ,dimana adanya perbedaan keelektronegatifan atom C dengan atom lain yang akan membentuk
yang namanya dipol atau yang mampu membentuk ikatan dengan dipol lain dengan
daerah kerapatan elektron yang tinggi atau rendah
Derajat ionisasi,yaitu
jumlah obat yang terionisasi ketika dilarutkan dalam air
Adapun beberapa faktor
penentu ionisasi yaitu:
Sifat asam-basa obat :
asam lemah atau basa lemah
(sebagian besar obat adalah asam lemah atau basa lemah)
Sifat asam-basa cairan
solven (pelarut)-nya : asam atau basa
(obat yang bersifat asam lemah akan lebih terionisasi
pada suasana basa, sedangkan obat yang bersifat basa lemah akan terionisasi
pada suasana asam)
Molekul akan menjadi
kurang bermuatan (tidak terionisasi ) jika berada pada suasana pH yang sama,
dan akan lebih bermuatan jika berada di pH yang berbeda
Semakin bermuatan, suatu molekul akan semakin
sulit menembus membran
Semakin kurang bermuatan, suatu molekul akan
lebih mudah menembus membran
Distribusi - ikatan
depot yaitu merupakan suatu ikatan dengan bagian yang tidak aktif
Senyawa memiliki
kelarutan yang rendah dalam cairan cerna dipengaruhi oleh sifat fisika kimia,
ph, ukuran partikel dan sifat organ sistem pencernaan
Senyawa obat 75%
bersifat basa lemah, 20% asam lemah dan 5% non-ionik yang sukar larut dalam
air, didalam lambung yang asam, akan terurai dalam bentuk ion dan tidak dapat
diabsorbsi
Jika kelarutan terlalu
rendah dapat dilakukan:
produk (obat)
kelarutannya rendah maka pilih bentuk garamnya, efek ion, esterifikasi dapat
memperkecil kelarutan dan mencegah terurainya obat dalam suasana asam lambung,
perubahan sifat fisik zat aktif , bentuk senyawa solvat dan hidrat, larutan
padat, pKa proses pelarutan (bentuk molekul) pada berbagai pH untuk
mengetahui apakah terjadi peruraian
(bentuk ion) pada suasana asam, ukuran partikel, disolusi secara in vitro
terhadap zat murni dan higrofisitas
Upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kelarutan yaitu:
Pendekatan, sintesis
bentuk garam, pengecilan ukuran partikel, pembentukan komplek, perubahan bentuk
fisik, dispersi padat, pengeringan semprot dan lain-lain
Proses obat dalam
saluran cerna yaitu ketika bentuk sediaan yang diberikan peroral mula mula
mengalami disintegrasi dalam lambung (tablet,kapsul), suspensi, dan solutio
langsung bercampur dengan cairan lambung . Zat aktif terlepas dari bentuk
sediaan, masuk kedalam cairan lambung. Lalu terjadi pelarutan (disolusi). Obat
terlarut yang bersifat asam lemah akan melewati sel sel lambung masuk kedalam
pembuluh darah. Zat aktif basa lemah sedikit terserap dalam lambung, dia masuk
kedalam usus dan diserap dalam usus. Sel lambung dan usus atau sel sel lain
seluruh tubuh dibungkus oleh membran sel, dan zat aktif atau molekul obat harus
menyeberangi (melintasi) membran sel agar dapat masuk kedalam plasma sel
kemudian keluar untuk terdistribusi ke seluruh tubuh
Ph lambung (1-3) asam
dan ph usus (>6) relatif basa
Molekul obat terdapat
dalam tiga bentuk yaitu elektrolit kuat, non elektrolit dan elektrolit lemah.
Absorpsi Obat di Usus
Halus Lebih Efektif karena :
sifat fisikokimia obat
dan pH lingkungan yang sesuai, keberadaan carrier dalam mukosa intestinal yang
sangat berperan untuk proses transport aktif dan transport dipermudah, luas
permukaan yang lebih besar karena terrdapat jonjot usus dan mikro villi
Efek pH gastrik pada
lambung pada absorpsi obat yaitu pada kelarutan, absorpsi obat dalam perut
melalui membran yang bersifat lipid, agar dapat menembus membran dan
terabsorpsi maka obat tersebut harus dapat larut dalam lipid. pH mempengaruhi
derajat ionisasi. pada stabilitas obat, obat dapat mengalami kerusakan akibat
faktor pH, karena pH dapat menyebabkan kerusakan obat karena bersifat sebagai
katalisator. sebagai contoh eritromisin yang dalam media asam (seperti di dalam
lambung) akan terdekomposisi lebih cepat.
Injeksi dan Tonisitas
Injeksi
merupakan sediaan steril dengan tempat pemberian injeksi yaitu intradermal,
intramuscular, subkutan, intravena, dan injeksi lain (volume kecil); intravena
dan subkutan (volume besar)
Untuk
penggunaan dosis tunggal seperti ampul tidak menggunakan pengawet dan untuk
penggunaan dosis seperti vial ganda menggunakan pengawet. Dan apabila bervolume
besar seperti infuse tidak menggunakan pengawet
Tonisitas yaitu penyesuaian dengan
tekanan osmotik cairan dalam tubuh, contohnya NaCl yaitu 0,9 %
Hipertonis yaitu keadaan dimana
jumlah tekanan yang berlebih diluar sel. Ini dapat menyebabkan pengkerutan pada
sel
Hipotonis yaitu keadaan dimana
tekanan didalam sel lebih besar. Hal ini akan menyebabkan lisis akibat tekanan
yang lebih besar dari dalam sel yang mendesak
Rumus perhitungan tonisitas yaitu
berdasarkan penurunan ttitik beku yaitu:
Ktb.i
Sediaan
hidung
Kenapa
tetes hidung dikatakan sediaan steril karena tetes hidung biasanya digunakan
juga atau digolongkan sebagai obat tetes mata
Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari
segala macam debu yang masuk ke dalam melalui hidung, dengan mekanisme yaitu mukosa
hidung tertutup oleh suatu lapisan yang disebut epitel. Sel-sel rambut getar
ini mengeluarkan lendir yang tersebar rata sehingga merupakan suatu lapisan
tipis yang melapisi mukosa hidung dimana debu dan bakteri ditahan dan melekat.
Maka segala sesuatu yang masuk (khususnya obat) ke dalam hidung secara sengaja
tidak boleh menghalangi fungsi dari rambut getar.
Tetes
telinga menggunakan minyak mineral karena. Karena jika menggunakan minyak
nabati akan menjadi sumber nutrisi mikroorganisme
Dan
rute pemberian lain biasanya menggunakan pembawa minyak nabati, misalnya pada
kulit yaitu intravena
mba ini sumbernya dari mana ya mba wkwkwkw
BalasHapus